“Sudah, kamu milih prodi Fisika aja itu yang peluang masuknya besar. Jangan masuk Teknik Informatika, ketat banget itu.”
“Tapi, Mbak, aku pingin masuk Teknik Informatika. Tapi aku udah putus asa nih. Di semua kampus pemintanya banyak banget.”
“Jangan putus asa. Masih ada jurusan lain kok yang nggak kalah menjanjikan. Kamu nggak boleh putus asa, tapi tetap harus realistis dalam memilih.”
Sebelumnya, saya mau tanya dulu, menurut kamu apa beda putus asa dan realistis?
Sudah punya jawabannya? Nanti boleh nih dituliskan di kolom komentar. Lanjutkan membaca “Putus Asa dan Realistis: Apa Bedanya?”
Komentar Terbaru